Di era digital saat ini, hampir semua orang mencari informasi lewat mesin pencari, terutama Google. Dua istilah yang sering muncul di dunia Digital Marketing adalah SEO (search engine Optimization) dan SGE (Search Generative Experience).
SEO sudah lama menjadi strategi utama untuk mendatangkan traffic organik, sementara SGE merupakan inovasi terbaru Google berbasis AI (Artificial Intelligence) yang mulai mengubah cara hasil pencarian ditampilkan.
Artikel ini akan membahas secara detail perbedaan SEO dan SGE, cara kerjanya, serta strategi agar website Anda bisa optimal di keduanya.
Apa Itu SEO?
SEO (Search Engine Optimization) adalah proses mengoptimalkan website agar muncul di posisi terbaik pada hasil pencarian organik Google.
Tujuannya sederhana: mendapatkan traffic organik tanpa harus membayar iklan.
Faktor Penting dalam SEO
- On-Page SEO
- Optimasi judul (title) dan Meta description
- Penggunaan heading (H1, H2, H3)
- Struktur URL yang jelas
- Internal linking
- Off-Page SEO
- Backlink dari website terpercaya
- Mention brand di media online
- Signals dari media sosial
- Technical SEO
- Kecepatan website
- Mobile friendly
- Sitemap dan robots.txt
- Core Web Vitals
- Konten Berkualitas
- Relevan dengan keyword
- Memberikan solusi atas masalah pengguna
- Mudah dibaca (readability)
Contoh Hasil SEO di Google
Jika Anda mencari “cara membuat website”, SEO menampilkan daftar link dari blog, portal berita, dan tutorial yang relevan.
Apa Itu SGE?
SGE (Search Generative Experience) adalah fitur baru Google yang menggunakan AI untuk memberikan jawaban ringkasan instan di hasil pencarian.
Alih-alih hanya menampilkan daftar link, SGE menampilkan jawaban langsung, dilengkapi dengan sumber-sumber referensi yang mendukung.
Karakteristik SGE
- Menggunakan AI generatif untuk merangkum jawaban.
- Menampilkan AI Overview di atas hasil pencarian organik.
- Memberikan beberapa link rekomendasi sebagai referensi.
- Cocok untuk pencarian berbasis pertanyaan (who, what, why, how).
Contoh Hasil SGE
Jika Anda mencari “perbedaan SEO dan SGE”, SGE akan menampilkan ringkasan:
SEO adalah teknik optimasi agar website muncul di hasil pencarian organik, sedangkan SGE adalah fitur AI Google yang memberikan ringkasan jawaban langsung.
Di bawah ringkasan itu, akan ada daftar link referensi yang bisa dikunjungi.
Perbedaan SEO dan SGE (Tabel Perbandingan)
| Aspek | SEO | SGE |
|---|---|---|
| Definisi | Optimasi website agar muncul di hasil organik Google | Fitur AI Google yang memberikan jawaban instan |
| Fokus | Ranking website di SERP | Memberikan ringkasan jawaban langsung |
| Konten | Berbasis keyword & struktur | Berbasis pertanyaan & konteks |
| Output | Daftar link organik | Ringkasan AI + link referensi |
| Strategi | Keyword, backlink, teknis | Konten komprehensif, relevan, terpercaya |
| User Journey | Klik link untuk detail | Dapat jawaban cepat, lalu pilih link tambahan |
Hubungan Antara SEO dan SGE
Meskipun terlihat berbeda, SEO dan SGE tidak saling menggantikan, melainkan saling melengkapi.
- SEO tetap penting untuk memastikan website Anda mudah ditemukan.
- SGE menjadi lapisan baru yang bisa memberikan eksposur tambahan.
- Jika konten Anda berkualitas, kemungkinan besar website Anda akan ditampilkan dalam AI Overview sebagai sumber referensi.
Strategi Optimasi SEO dan SGE
1. Riset Keyword + Intent
- SEO: Gunakan keyword utama & long-tail.
- SGE: Fokus pada pertanyaan pengguna.
Contoh: - SEO keyword → “cara optimasi SEO”
- SGE keyword → “bagaimana cara SEO bekerja di Google?”
2. Struktur Konten yang Jelas
- Gunakan heading (H2, H3, H4).
- Tambahkan bullet point, tabel, dan ringkasan.
- Buat paragraf singkat agar mudah dipahami.
3. Tambahkan FAQ
Google SGE suka konten berbentuk QnA.
Contoh:
- Apa itu SEO?
- Apa itu SGE?
- Apa bedanya SEO dan SGE?
- Bagaimana cara optimasi SGE?
4. Perhatikan E-E-A-T
- Tambahkan author bio.
- Gunakan referensi terpercaya.
- Tampilkan pengalaman nyata.
5. Gunakan Schema Markup
- FAQ schema
- Article schema
- How-to schema
Ini membantu Google AI memahami konten lebih baik.
6. Update Konten Secara Berkala
- SEO: evergreen content tetap relevan.
- SGE: Google lebih suka data terbaru.
Contoh Konten SEO & SGE Friendly
Misalnya Anda menulis artikel “cara daur ulang sampah plastik”.
Versi SEO
- Panjang artikel 2000 kata
- Banyak keyword turunan
- Fokus backlink
Versi SGE
- Ada ringkasan 2–3 kalimat di awal artikel
- Ada FAQ dengan jawaban singkat
- Ada gambar/infografik sederhana
Tantangan di Era SGE
- Persaingan lebih ketat → hanya beberapa link ditampilkan.
- Traffic organik bisa berkurang karena user puas dengan jawaban AI.
- Butuh konten yang lebih mendalam & terpercaya.
Kesimpulan
- SEO adalah strategi lama yang masih relevan, berfokus pada optimasi agar website ranking di SERP.
- SGE adalah inovasi baru Google dengan AI untuk menampilkan jawaban instan.
- Keduanya tidak bisa dipisahkan: website harus dioptimalkan untuk SEO dasar sekaligus SGE-friendly agar tetap eksis di hasil pencarian modern.
Dengan kombinasi strategi SEO dan SGE, Anda bisa meningkatkan peluang website muncul di dua tempat sekaligus: di daftar hasil organik dan di AI Overview.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apakah SEO masih penting jika ada SGE?
Ya, SEO tetap penting. SGE hanya fitur tambahan, sementara SEO adalah fondasi utama agar website ditemukan.
2. Bagaimana cara agar website muncul di SGE?
Buat konten yang relevan, komprehensif, gunakan FAQ, dan pastikan website terpercaya.
3. Apakah SGE akan menggantikan SEO?
Tidak. SGE justru melengkapi SEO. Keduanya saling mendukung.
4. Apakah semua website bisa masuk ke SGE?
Tidak semua. Hanya website dengan konten berkualitas, otoritatif, dan relevan yang dipilih Google AI.
5. Apa langkah pertama untuk optimasi SGE?
Mulailah dengan menambahkan FAQ section dan gunakan schema markup agar AI mudah memahami konten Anda.